BERITA UTAMA
DAERAH
KARAWANG
0
Demonstrasi ini merupakan bagian dari protes terhadap aktivitas penambangan batu kapur di kawasan Karst Pangkalan yang dilakukan oleh PT Mas Putih Belitung. Warga menilai, PT JSI yang memproduksi semen merupakan pihak yang menerima hasil eksploitasi tambang tersebut, sehingga dianggap turut bertanggung jawab.
Salah satu peserta aksi, Ruwog, menyampaikan bahwa tindakan pembakaran bukan dilakukan tanpa sebab.
Pihak kepolisian terlihat berjaga untuk menjaga situasi agar tidak semakin memburuk. Beberapa personel juga berusaha memediasi dan menghalau massa agar tidak memasuki area pabrik.
Hingga siang hari, massa masih bertahan di depan gerbang sembari menyerukan tuntutan agar manajemen PT JSI bersedia berdialog. Sampai berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak perusahaan.
Aksi ini merupakan rangkaian lanjutan dari gelombang protes yang sudah dilakukan dalam beberapa waktu terakhir. Warga dan aktivis mengancam akan menggelar aksi lanjutan yang lebih besar jika tidak ada tanggapan dari perusahaan maupun pemerintah daerah terkait tuntutan penghentian aktivitas eksploitasi di wilayah Karst Pangkalan.(*)
Tak Digubris Seharian, Demonstran Jebol Gerbang dan Bakar Pos PT JSI
KARAWANG | Suarana.com - Aksi unjuk rasa gabungan warga dan aktivis lingkungan di depan area PT Jui Shin Indonesia (JSI), Kecamatan Pangkalan, Karawang, berujung ricuh, Kamis (17/4/2025). Kekecewaan massa memuncak setelah tidak satu pun perwakilan perusahaan keluar menemui mereka. Situasi memanas hingga gerbang pabrik dirusak dan pos satpam dibakar.
Demonstrasi ini merupakan bagian dari protes terhadap aktivitas penambangan batu kapur di kawasan Karst Pangkalan yang dilakukan oleh PT Mas Putih Belitung. Warga menilai, PT JSI yang memproduksi semen merupakan pihak yang menerima hasil eksploitasi tambang tersebut, sehingga dianggap turut bertanggung jawab.
Salah satu peserta aksi, Ruwog, menyampaikan bahwa tindakan pembakaran bukan dilakukan tanpa sebab.
“Kami sudah menunggu sejak pagi, tidak ada respons sama sekali. Ini bentuk kekecewaan kami atas sikap diam perusahaan. Kami ingin keadilan, bukan sekadar membuat keributan,” tegasnya Kamis (17/04/2024).
Pihak kepolisian terlihat berjaga untuk menjaga situasi agar tidak semakin memburuk. Beberapa personel juga berusaha memediasi dan menghalau massa agar tidak memasuki area pabrik.
Hingga siang hari, massa masih bertahan di depan gerbang sembari menyerukan tuntutan agar manajemen PT JSI bersedia berdialog. Sampai berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak perusahaan.
Aksi ini merupakan rangkaian lanjutan dari gelombang protes yang sudah dilakukan dalam beberapa waktu terakhir. Warga dan aktivis mengancam akan menggelar aksi lanjutan yang lebih besar jika tidak ada tanggapan dari perusahaan maupun pemerintah daerah terkait tuntutan penghentian aktivitas eksploitasi di wilayah Karst Pangkalan.(*)
Via
BERITA UTAMA