BERITA UTAMA
NASIONAL
POLITIK
0
Suarana.com - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, menilai kecil kemungkinan terjadinya pertemuan antara tiga tokoh sentral bangsa: Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-7 RI Joko Widodo, dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bahkan menurutnya, pertemuan itu terasa mustahil meskipun waktu terus berjalan.
Pertemuan Megawati, Jokowi, dan SBY? Pengamat: Sampai Kiamat Pun Sulit!
Suarana.com - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, menilai kecil kemungkinan terjadinya pertemuan antara tiga tokoh sentral bangsa: Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-7 RI Joko Widodo, dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bahkan menurutnya, pertemuan itu terasa mustahil meskipun waktu terus berjalan.
"Saya merasa sangat yakin, pertemuan ini kemungkinan besarnya tidak akan pernah terjadi. Bahkan jika kiamat datang pun, rasanya sulit," kata Adi saat dihubungi, Kamis (10/4/2025).
Menurut Adi, hubungan antara Megawati dan SBY sudah renggang sejak masa awal reformasi, tepatnya saat SBY menjabat menteri di era Presiden Gus Dur dan Wakil Presiden Megawati. Sementara, keretakan hubungan Megawati dan Jokowi semakin terlihat pasca Pemilu 2024.
“Kalau kita bicara realitas politik, mempertemukan tiga tokoh ini dalam satu meja pembicaraan adalah hal yang gelap, gelap total. Saya pribadi haqqul yaqin, peluang mereka bersilaturahmi bersama sangat tipis,” ujarnya.
Adi menyebut upaya mempertemukan ketiganya sempat dilakukan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam berbagai kesempatan, seperti HUT Gerindra di Sentul dan peluncuran Danantara di Istana Negara. Namun, hingga kini belum ada titik temu.
“Jujur saja, hubungan antara Pak SBY dan Pak Jokowi pun sebenarnya biasa-biasa saja. Tidak panas, tapi juga tidak akrab. Mereka belum pernah terlihat berinisiatif bertemu tanpa mediator, dan kalaupun ada pertemuan, biasanya karena peran Pak Prabowo,” jelas Adi.
Lebih lanjut, Adi menilai ketegangan di antara ketiga tokoh itu tidak tampak diwariskan kepada anak-anak mereka. Ia menyinggung momen ketika anak-anak tokoh nasional hadir dalam perayaan ulang tahun Ragowo Hediprasetyo alias Didit, putra Prabowo.
“Kalau kita lihat, anak-anak mereka justru akrab dan tidak menunjukkan adanya konflik. Ini menandakan bahwa pertikaian politik ini hanya terjadi pada generasi orang tuanya saja,” kata dia.
Di sisi lain, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) justru mengapresiasi upaya pertemuan antar tokoh bangsa. Wakil Ketua Umum DPP PSI Andy Budiman menyebut pertemuan Megawati dan Prabowo baru-baru ini merupakan langkah positif demi menjaga persatuan nasional.
“Pertemuan antar pemimpin bangsa selalu membawa dampak baik. Negara butuh kekompakan dalam menghadapi berbagai tantangan,” ujar Andy, Rabu (9/4).
Andy juga berharap Megawati bersedia membuka komunikasi dengan SBY dan Jokowi agar stabilitas politik bisa lebih terjaga.
“Kalau pertemuan Megawati dengan Pak SBY dan Pak Jokowi bisa terjadi, itu akan menjadi teladan luar biasa bagi rakyat. Suasana politik juga pasti jauh lebih sejuk dan kondusif,” pungkasnya.
Editor: Rizki
Sumber: DetikCom
Sumber: DetikCom
Via
BERITA UTAMA