BERITA UTAMA
DAERAH
HEADLINE
0
Obat yang dijual tersebut diduga jenis Eksimer, yang memiliki efek berbahaya jika dikonsumsi tanpa pengawasan medis. Kang Dedi pun mempertanyakan alasan pelaku menjual barang ilegal tersebut.
"Dampaknya apa kalau minum obat ini?" tanya Kang Dedi dikutip di chanel KDM 01/04/2025.
Pelaku yang tertangkap mengaku tidak pernah mengonsumsinya. Hal itu pun langsung dipertanyakan oleh Kang Dedi.
"Kenapa nggak pernah minum? Kenapa berani jual kalau nggak pernah minum? Minum deh, ambil air, minum!" tegasnya.
Dalam interogasi tersebut, pelaku mengaku hanya diperintah oleh pihak lain untuk menjual obat tersebut. Namun, Kang Dedi tetap meminta pertanggungjawaban dan menanyakan kontak dari orang yang menyuruhnya.
Selain itu, Kang Dedi juga menyoroti lemahnya pengawasan di tingkat kelurahan hingga RT/RW yang membiarkan pendatang tanpa pendataan yang jelas. Ia menilai, hal ini bisa memicu berbagai masalah, termasuk penyebaran obat terlarang dan bahkan ancaman keamanan seperti terorisme.
Sebagai tindakan tegas, Kang Dedi meminta pihak berwenang untuk menyegel toko yang digunakan sebagai tempat penjualan obat ilegal tersebut.
Kang Dedi Mulyadi Gerebek Penjual Obat Eksimer, Paksa Minum Barang Dagangannya Sendiri
Suarana.com - Kang Dedi Mulyadi kembali melakukan sidak terhadap praktik jual beli obat ilegal yang beredar di masyarakat. Dalam sebuah video yang diunggah di Facebook, terlihat mantan Bupati Purwakarta itu memergoki seseorang yang diduga menjual obat terlarang tanpa izin resmi.
Obat yang dijual tersebut diduga jenis Eksimer, yang memiliki efek berbahaya jika dikonsumsi tanpa pengawasan medis. Kang Dedi pun mempertanyakan alasan pelaku menjual barang ilegal tersebut.
"Dampaknya apa kalau minum obat ini?" tanya Kang Dedi dikutip di chanel KDM 01/04/2025.
Pelaku yang tertangkap mengaku tidak pernah mengonsumsinya. Hal itu pun langsung dipertanyakan oleh Kang Dedi.
"Kenapa nggak pernah minum? Kenapa berani jual kalau nggak pernah minum? Minum deh, ambil air, minum!" tegasnya.
Dalam interogasi tersebut, pelaku mengaku hanya diperintah oleh pihak lain untuk menjual obat tersebut. Namun, Kang Dedi tetap meminta pertanggungjawaban dan menanyakan kontak dari orang yang menyuruhnya.
Selain itu, Kang Dedi juga menyoroti lemahnya pengawasan di tingkat kelurahan hingga RT/RW yang membiarkan pendatang tanpa pendataan yang jelas. Ia menilai, hal ini bisa memicu berbagai masalah, termasuk penyebaran obat terlarang dan bahkan ancaman keamanan seperti terorisme.
Sebagai tindakan tegas, Kang Dedi meminta pihak berwenang untuk menyegel toko yang digunakan sebagai tempat penjualan obat ilegal tersebut.
Kasus ini kembali menjadi sorotan tentang maraknya peredaran obat terlarang yang berisiko merusak generasi muda. Pihak berwenang diharapkan dapat meningkatkan pengawasan guna mencegah peredaran obat-obatan berbahaya di masyarakat.(Red)
Via
BERITA UTAMA