BERITA UTAMA
DAERAH
KARAWANG
0
Hadapi Cuaca Buruk dan Tanah Labil, Pemprov Jabar Kejar Penyelesaian Jembatan Loji
KARAWANG | Suarana.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus mengupayakan percepatan pembangunan infrastruktur demi menunjang konektivitas masyarakat. Salah satunya melalui pembangunan Jembatan Bailey di wilayah Loji, Kabupaten Karawang, yang kini masuk tahap akhir pengerjaan.
Melalui Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR), Pemprov Jabar menyampaikan bahwa proses pembangunan jembatan sepanjang 54 meter tersebut hampir rampung, meskipun sempat mengalami beberapa kendala teknis di lapangan.
“Pekerjaan pemasangan jembatan Bailey akan segera dirampungkan. Target awalnya sebelum Lebaran, namun terjadi kendala dalam proses penarikan jembatan ke posisi akhir yang berjarak sekitar 6 meter dari posisi saat ini,” ungkap Plt. Kepala Dinas BMPR Provinsi Jawa Barat, Aris Budiman, Dilansir dari Detikcom, Minggu (6/4/2025).
Aris menjelaskan bahwa dokumentasi yang beredar di media sosial berasal dari tanggal 28 Maret 2025, saat proses penarikan jembatan berlangsung. Saat itu, jembatan sempat tergelincir dan posisinya menjadi miring. Namun keesokan harinya, pada 29 Maret, tim teknis berhasil mengembalikan posisi jembatan ke tempat semula dalam kondisi stabil.
Sebagai langkah lanjutan, pada 30 Maret, DBMPR mendatangkan alat berat berupa crane berkapasitas 50 ton untuk membantu proses penarikan. Sayangnya, kondisi tanah di sekitar lokasi tidak mampu menahan beban alat tersebut. “Tanah mengalami ambles, sehingga pekerjaan terpaksa dihentikan sementara,” jelas Aris.
Meski demikian, tim tetap melakukan pembersihan alat dan pengecekan keamanan struktur jembatan. Petugas juga terus berjaga di lokasi sejak 31 Maret untuk mengantisipasi potensi gangguan maupun kejadian yang tidak diinginkan.
Pekerjaan pembangunan akan kembali dilanjutkan pada Senin, 7 April 2025, diawali dengan doa bersama yang melibatkan tokoh agama dan masyarakat sekitar.
Lebih lanjut, Aris mengungkapkan bahwa faktor cuaca ekstrem, meningkatnya debit air sungai, serta kontur tanah yang tidak stabil menjadi tantangan utama dalam pengerjaan proyek tersebut. Meski demikian, pihaknya telah melaporkan perkembangan terakhir kepada Gubernur Jawa Barat.
“Kami sangat mengapresiasi perhatian dan masukan dari masyarakat. Semua saran akan kami jadikan bahan evaluasi agar proyek ini bisa segera rampung dengan mengutamakan aspek keamanan dan kualitas,” pungkas Aris.(*)
Via
BERITA UTAMA