BERITA UTAMA
DAERAH
KARAWANG
PENDIDIKAN
0
Raport anaknya di telanjangi, Orang Tua Murid Kecewa Atas Pungli di salah satu Sekolah di Karawang Timur
KARAWANG | Suarana.com - Lagi dan lagi, dugaan praktek pungutan liar (pungli) terorganisir diduga terjadi di salah satu sekolah menengah pertama (SMP) di Karawang Timur. Orang tua murid yang juga berprofesi sebagai wartawan mengungkapkan keluhannya terkait berbagai biaya yang dibebankan pada siswa, meski pemerintah sudah menjanjikan penggratisan Lembar Kerja Siswa (LKS).
Menurut pengakuan seorang ayah, harga LKS yang dijual di sekolah mencapai Rp239.000 untuk 11 buku, yang diserahkan kepada orang tua melalui juru tagih yang justru berasal dari sesama orang tua murid. Tak hanya itu, sekolah juga memungut biaya tambahan lainnya, seperti iuran foto sekitar Rp50.000, yang semakin membebani orang tua. Kejanggalan lainnya, toko yang ditunjuk untuk menjual LKS terletak di luar area sekolah, yakni di toko buku yang tidak terkait langsung dengan institusi pendidikan tersebut.
"Memangnya kemana dana BOS yang seharusnya mencakup kebutuhan sekolah?" ungkap YR, seorang ayah yang merasa bingung dengan besarnya biaya yang harus dikeluarkan (08/01/2025.
Bahkan, pekan lalu YR harus menghadapi kenyataan pahit ketika ia tidak mampu membayar biaya sampul rapor anaknya, yang sebesar Rp70.000.
"Gak kebayar saya, Pak, karena nggak pegang uang. Saya sudah coba minta keringanan ke guru, tapi tidak ditanggapi," melasnya.
Menurut YR, sang anak merasa malu karena teman-temannya mendapatkan rapor dengan sampul sementara dirinya tidak.
"Kesian, Pak. Anak saya malu, teman-temannya pakai sampul, anak saya enggak. Sampai bilang ke saya malu," tambahnya.
Dengan berbagai polemik yang muncul, kini pihak media belum melakukan konfirmasi dan akan menemui kepada kepala sekolah, dinas pendidikan dan dewan komisi IV untuk memberikan penjelasan terkait masalah ini.
Selain itu orang tua murid, YR berharap adanya kebijakan dari pihak sekolah yang membebaninya.
Via
BERITA UTAMA