BERITA UTAMA
NASIONAL
PENDIDIKAN
0
Sebagai respons atas diperkenalkannya kembali bahasa Inggris sebagai mata pelajaran di sekolah dasar, kolaborasi ini menghasilkan dua inisiatif utama. Pertama, studi analisis kebutuhan untuk memahami pengembangan profesional guru bahasa Inggris di sekolah dasar dan menengah. Kedua, program uji coba pengembangan profesional berkelanjutan (Continuing Professional Development/CPD) secara daring, yang dilengkapi dengan pengembangan kapasitas untuk pendidik guru.
Studi berjudul “Development of Continuing Professional Development (CPD) programme models for in-service primary and secondary English language teachers in Indonesia: Needs analysis – findings and recommendations” mengungkapkan tantangan utama yang dihadapi guru.
Country Director Indonesia dan Director South East Asia British Council, Summer Xia, menyatakan bahwa temuan studi ini membantu mengidentifikasi kebutuhan guru bahasa Inggris, termasuk dalam kemahiran bahasa, pengetahuan pedagogis, dan keterampilan mengajar. Xia juga menyoroti pentingnya mengatasi hambatan kesetaraan gender, keterhubungan, dan literasi digital.
“Studi ini memberikan dasar yang kuat untuk pengembangan program CPD guru bahasa Inggris di masa depan. Kami ingin semua guru memiliki akses pengembangan profesional berkelanjutan untuk memberikan pendidikan berkualitas tinggi,” tuturnya.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste, Dominic Jermey, menegaskan komitmen Pemerintah Inggris dalam mendukung tujuan pendidikan Indonesia. "Guru bahasa Inggris yang terampil adalah aset penting bagi kesuksesan siswa dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kemitraan ini mencerminkan dedikasi kami untuk memperkuat hubungan bilateral dan berinvestasi dalam masa depan Indonesia," pungkasnya.
Kolaborasi ini diharapkan mampu memberdayakan lebih banyak guru dan meningkatkan kualitas pendidikan bahasa Inggris di Indonesia secara berkelanjutan.(rls/red)
Kemitraan Indonesia-Inggris Perkuat Kompetensi Guru Bahasa Inggris
JAKARTA | Suarana.com - Pentingnya kemampuan bahasa Inggris dalam mendukung pencapaian akademik dan profesional siswa telah mendorong kolaborasi antara Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia (Kemendikdasmen) dan Pemerintah Inggris melalui British Council. Kemitraan ini bertujuan memperkuat pendidikan bahasa Inggris di sekolah dasar dan menengah dengan meningkatkan kompetensi guru serta kualitas pengajaran mereka.
Sebagai respons atas diperkenalkannya kembali bahasa Inggris sebagai mata pelajaran di sekolah dasar, kolaborasi ini menghasilkan dua inisiatif utama. Pertama, studi analisis kebutuhan untuk memahami pengembangan profesional guru bahasa Inggris di sekolah dasar dan menengah. Kedua, program uji coba pengembangan profesional berkelanjutan (Continuing Professional Development/CPD) secara daring, yang dilengkapi dengan pengembangan kapasitas untuk pendidik guru.
Studi berjudul “Development of Continuing Professional Development (CPD) programme models for in-service primary and secondary English language teachers in Indonesia: Needs analysis – findings and recommendations” mengungkapkan tantangan utama yang dihadapi guru.
Tantangan tersebut mencakup keterbatasan akses ke program CPD, hambatan partisipasi sosial ekonomi dan gender, serta kebutuhan peningkatan literasi digital. Data dari wilayah Indonesia bagian Barat, Tengah, dan Timur memberikan wawasan untuk perumusan kebijakan yang lebih efektif.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi ini. Ia mengungkapkan bahwa sebanyak 498 guru dan 34 pendidik guru telah berhasil dilatih melalui inisiatif ini. "Laporan analisis yang dihasilkan memberikan temuan penting untuk meningkatkan kompetensi guru bahasa Inggris di Indonesia," ujarnya di Jakarta, Selasa (21/01/2025).
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi ini. Ia mengungkapkan bahwa sebanyak 498 guru dan 34 pendidik guru telah berhasil dilatih melalui inisiatif ini. "Laporan analisis yang dihasilkan memberikan temuan penting untuk meningkatkan kompetensi guru bahasa Inggris di Indonesia," ujarnya di Jakarta, Selasa (21/01/2025).
Country Director Indonesia dan Director South East Asia British Council, Summer Xia, menyatakan bahwa temuan studi ini membantu mengidentifikasi kebutuhan guru bahasa Inggris, termasuk dalam kemahiran bahasa, pengetahuan pedagogis, dan keterampilan mengajar. Xia juga menyoroti pentingnya mengatasi hambatan kesetaraan gender, keterhubungan, dan literasi digital.
“Studi ini memberikan dasar yang kuat untuk pengembangan program CPD guru bahasa Inggris di masa depan. Kami ingin semua guru memiliki akses pengembangan profesional berkelanjutan untuk memberikan pendidikan berkualitas tinggi,” tuturnya.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste, Dominic Jermey, menegaskan komitmen Pemerintah Inggris dalam mendukung tujuan pendidikan Indonesia. "Guru bahasa Inggris yang terampil adalah aset penting bagi kesuksesan siswa dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kemitraan ini mencerminkan dedikasi kami untuk memperkuat hubungan bilateral dan berinvestasi dalam masa depan Indonesia," pungkasnya.
Kolaborasi ini diharapkan mampu memberdayakan lebih banyak guru dan meningkatkan kualitas pendidikan bahasa Inggris di Indonesia secara berkelanjutan.(rls/red)
Via
BERITA UTAMA