BERITA UTAMA
NASIONAL
PERDAGANGAN
0
Indonesia Catat Surplus Neraca Perdagangan ke-55 Berturut-turut di November 2024
JAKARTA | Suarana.com – Tren positif neraca perdagangan Indonesia terus berlanjut, mencatatkan surplus sebesar USD 4,42 miliar pada November 2024. Menteri Perdagangan Budi Santoso menyebut capaian ini merupakan surplus bulanan ke-55 berturut-turut.
“Surplus pada November 2024 terdiri dari surplus nonmigas senilai USD 5,67 miliar, meskipun defisit migas mencapai USD 1,25 miliar,” jelasnya dilansi Kemendag (21/12/2024).
Nilai surplus tersebut lebih tinggi dibandingkan Oktober 2024 yang hanya mencapai USD 2,48 miliar, dan November 2023 sebesar USD 2,41 miliar. Negara penyumbang surplus nonmigas terbesar pada bulan ini adalah Amerika Serikat (USD 1,58 miliar), India (USD 1,12 miliar), dan Filipina (USD 0,77 miliar). Secara kumulatif, surplus neraca perdagangan Januari–November 2024 mencapai USD 28,86 miliar.
Ekspor Nonmigas Tumbuh Stabil
Kinerja ekspor nonmigas sepanjang Januari–November 2024 mencapai USD 226,91 miliar, naik 2,24 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Peningkatan signifikan terjadi pada produk seperti besi dan baja (naik USD 1,74 miliar), logam mulia dan perhiasan (USD 1,56 miliar), serta kakao dan olahannya (USD 1,21 miliar).
Sementara itu, ekspor bulan November 2024 tercatat senilai USD 24,01 miliar, turun 1,70 persen dibanding Oktober 2024. Penurunan ekspor terutama terjadi pada barang seperti tembaga, kopi, dan kakao, namun beberapa produk seperti nikel (naik 87,26 persen) dan aluminium (49,70 persen) menunjukkan peningkatan signifikan.
Penurunan Impor Dorong Surplus
Pada November 2024, nilai impor Indonesia menurun 10,72 persen dibanding Oktober 2024, menjadi USD 19,59 miliar. Penurunan ini terjadi pada semua jenis barang, termasuk bahan baku, barang modal, dan konsumsi. Penurunan terbesar tercatat pada impor bahan baku seperti gandum, pupuk, dan bijih nikel.
Impor nonmigas terbesar masih berasal dari Tiongkok, Jepang, dan Amerika Serikat. Namun, beberapa negara asal impor seperti Selandia Baru, Rusia, dan Hongkong mencatatkan penurunan tajam secara bulanan.
Optimisme di Tengah Tantangan Global
Kementerian Perdagangan optimistis capaian ini menjadi modal penting untuk menghadapi tantangan ekonomi global. "Peningkatan ekspor ke pasar nontradisional seperti Qatar, Spanyol, dan Pakistan menunjukkan adanya potensi besar yang terus digali," ujar Mendag Budi Santoso.(*)
Sumber: Kemendag RI
Via
BERITA UTAMA