ACEH
DAERAH
0
Pengelolaan Resiko Bencana KNPRBBK Secara Resmi Di Buka Oleh Deputi BNPB
BANDA ACEH | Suarana.com - Komunitas Nasional Penanggulangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (KNPRBBK) ke-16 tahun 2024 secara resmi dibuka oleh Deputi Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Ibu Prasinta Dewi, Senin (30/9/2024)
Acara pembukaan ini menjadi momentum penting bagi upaya peningkatan kapasitas komunitas dalam menghadapi berbagai potensi bencana di Indonesia.
Dalam pidato pembukaannya, Ibu Prasinta Dewi menyampaikan bahwa pentingnya kesiapsiagaan berbasis komunitas dalam menghadapi ancaman bencana semakin nyata di tengah tingginya risiko bencana alam yang dihadapi oleh Indonesia. "
Pemerintah dan masyarakat harus bergandengan tangan dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan pencegahan, terutama di tingkat komunitas yang merupakan garda terdepan saat terjadi bencana," ujar beliau.
KNPRBBK XVI tahun ini dihadiri oleh lebih dari 246 peserta dari berbagai komunitas lokal, lembaga swadaya masyarakat, akademisi, serta perwakilan pemerintah daerah.
Dalam kegiatan ini, peserta akan mengikuti berbagai seminar, lokakarya, dan diskusi interaktif yang bertujuan untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait mitigasi bencana berbasis komunitas.
Tema yang diusung pada KNPRBBK XVI ini adalah "Membangun Ketangguhan Masyarakat Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil di Indonesia Peringatan 20 tahun Tsunami Aceh” Melalui tema ini, diharapkan semua pihak dapat lebih siap menghadapi tantangan global yang berdampak langsung terhadap risiko bencana di Indonesia.
Pada sesi pembukaan, beberapa tokoh dan praktisi di bidang penanggulangan bencana turut menyampaikan pandangannya diantaranya Petrasa Wacana Ketua Umum MPBI, Muhammad Hasan ketua Forum PRBA, ibu Catherine Meehan, First Secretary for Humanitarian Affairs, from the Australian Embassy in Jakarta.
Kegiatan KNPRBBK XVI ini akan berlangsung selama 6 hari, dari tanggal 30 September hingga 5 Oktober 2024 secara hybrid, dengan berbagai program yang berfokus pada peningkatan kesiapsiagaan bencana di berbagai wilayah Indonesia.
Adapun kegiatan dihari pertama dibagi menjadi 9 tematik diantaranya; Replikasi dan Keberlanjutan dalam PRBBK (Advokasi, Kebijaka Kelembagaan, PRBBK Berbasis Kawasan).
Peringatan Dini Multi Ancaman dan Aksi Antisipasi, Kemitraan Sektor Swasta dalam PRBBK, Kepemimpinan Perempuan dalam PRBBK, Strategi Konvergensi PRB dan Adaptasi Perubahan Iklim, Inovasi dan Transformasi Digital Untuk Tata Kelola PRBBK Berbasis Data.
Pengintegrasian PRBBK dalam Perencanaan Pembangunan Desa, Integrasi Pemantauan dan Umpan Balik PRBBK, Perlindungan Sosial Adaptif dan Sosial Inklusi.
Melalui kegiatan ini, diharapkan lahir kolaborasi dan solusi inovatif yang dapat diimplementasikan untuk memperkuat ketahanan komunitas di seluruh Indonesia dalam menghadapi berbagai bencana, baik yang bersifat alamiah maupun akibat perubahan iklim.
Via
ACEH