BANDUNG
DPRD
JAWA BARAT
0
Ono Surono Bukan Organisator Karbitan Dalam Menempuh Karier
BANDUNG | Suarana.com - Gelaran Diskusi Mencari Pemimpin Pilihan Rakyat dalam rangka jelang Pilkada gubernur, walikota dan bupati 2024 telah dilaksanakan oleh Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI ) Jabar di Kantor JMSI Jabar jalan Maskuabang Kota Bandung pukul 14.00 hingga 15.30 wib.
Sony Fitrah selaku ketua JMSI Jabar mejadi moderator dalam acara tersebut dengan narasumber Ono Surono sebagai bacalon Gubernur Jabar dari partai PDI Perjuangan.
Hadir juga Pengamat politik dari Unpad yaitu Dr. Irman Manan dan Dadan Hendayana selaku Sekjen JMSI menjadi panelis diskusi, serta beberapa awak media.
Saat membuka pembicaraan, Ono Surono memperkenalkan dirinya dan terungkap bahwa Ono mengawali karir organisasinya dari bawah. "Saya pernah menjadi ketua umum Himpunan Nelayan Indonesia dan saya memulainya dari bawah," ungkapnya.
Ono yang asli kelahiran Indramayu juga mengungkapkan bahwa dirinya hidup dengan para nelayan sejak kecil. Dirinya mengaku mengawali bisnisnya sebagai pedagang ikan dan pegawai koperasi nelayan. "Dari pegawai koperasi karir saya menanjak hingga menjadi Ketua Koperasi Perikanan se Indramayu," papar Ono.
Karirnya sendiri di dunia politik cukup meyakinkan. "Saya meniti karier politik dari kader hingga sekarang menjadi Ketua DPD Jabar," tutur Ono.
Ono pernah menjadi anggota DPRD Indramayu, DPR Pusat hingga dua periode dan saat ini lolos menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Barat.
Terkait Pilkada Gubernur Jabar Ono mengungkapkan bahwa hingga saat ini masih terjadi kebijakan dan program pemerintah daerah masih belum tepat. "Sebagai contoh saat Cirebon dijadikan wilayah industri menurut saya tidaklah tepat," kata Ono.
Menurutnya ketersediaan air di daerah itu belum bisa mendukung. "Para petani saja masih kekurangan pasokan air apalah lagi jika dibangun pabrik yang sudah pasti akan menyedot air sangat banyak," kata Ono.
Ono mengungkapkan, jika dirinya terpilih menjadi gubernur, dirinya akan menerapkan beberapa program diantaranya adalah menambah wilayah kota dan labupaten baru. "Jawa Barat memiliki kabupaten kota sedikit hingga APBN nya kecil dibanding Jawa Tengah yang memiliki wilayah kota dan kabupaten yang banyak," jelas Ono. "Namun jumlah masyarakatnya jauh lebih besar dari Jawa Tengah," lanjutnya lagi.
Dengan menambah kota dan kabupaten di Jawa Barat maka, Ono berharap pptensi daerah bisa lebih tergali."Potensi alam yang ada sangat bisa dikembangkan dengan baik saat ada pengembangan wilayah." pungkas Ono. *suarana/Bans
Via
BANDUNG