Iklan

,

Iklan

iklan

Indeks Kanal

Tragis, Keluarga di Lampung Selatan Berjuang Pulangkan Jenazah Anak yang Tertipu di Kamboja

Redaktur
June 23, 2024, 10:53:00 AM WIB Last Updated 2024-06-23T03:53:54Z

KALIANDA | Suarana.com - Jannah (58), Warga desa Taman Agung, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan, netranya sudah hampir tidak dapat meneteskan air mata lagi . Hampir satu bulan lebih, disaban harinya ia terisak menangisi kepergian sang buah hati untuk selamanya. Terlebih, hanya tersisa hitungan lagi untuk mengurus pengembalian jasad anak nya itu dari negara Kamboja. 22/06/2024

Ahmad Cahyani alias Jay (36), putranya itu meninggal di Kamboja, pada 11 Mei 2024 lalu. Halimah (27), sang adik menuturkan kepergian Ahmad ke Kamboja setelah diiming-imingi penghasilan 12 juta Rupiah oleh Hani, kenalan kakaknya asal Kabupaten Lampung Timur. Kepada Hani, Ahmad mengenalkan diri dengan panggilan Jay.

“Hani selama ini mengaku bekerja disuatu cafe di Kamboja dan mengatakan berpenghasilan lumayan. Dia mengiming-imingi kakak untuk bekerja disana dengan gaji 12 juta setiap bulan,” ujarnya. Sabtu, 22 Juni 2024

Rupanya, Ahmad tertarik dan berangkat ke Kamboja. Tujuannya ingin merubah nasib. Namun justru menjadi korban penipuan.

“Kami keluarga tidak berpunya, bapak sudah meninggal. Rumah sudah tergadai. Jadi, abang pilih berangkat untuk menuntaskan semua, eh malah tertipu,” jelas Halimah

Halima menyebut, kakaknya berangkat ke Kamboja pada bulan Desember tahun 2023. Sesampainya disana, Ahmad diharuskan menjalankan aksi scamming (penipuan), tidak seperti pekerjaan yang disampaikan oleh Hani.

“Abang diharuskan menipu. Merayu orang-orang dari Indonesia. Harus capai target setiap bulannya. Belum lagi, penghasilan yang diterima hanya Rp2,5 juta setiap bulan. Padahal, sang bos di Kamboja pernah memanggil Ahmad, menyampaikan gajinya Rp15 juta. Sebab itu abang mengeluh ingin pulang,” urainya

Melalui chatingan berkeluh kesah di Whatsapp dengan Halimah, Ahmad kemudian memutuskan untuk melarikan diri. Ternyata, selain dia, ada 25 warga kebangsaan Indonesia yang mengalami hal senasip sepenanggungan.

Mereka meminta pertolongan polisi Imigrasi. Karena keberadaan di Kamboja menggunakan visa kunjungan dan telah melewati batas waktu, mereka semua ditahan di Keimigrasian. Kedutaan Besar Republik Indonesia pun diberitahukan, untuk dilakukan proses pemulangan.

“Sebenarnya, abang akan pulang pada hari Senin. Dua hari sebelum meninggal, kami sempat komunikasi. Abang minta kirimkan uang untuk pembelian tiket pesawat. Tetapi ternyata abang meninggal Sabtu. Dia sakit nggak ngomong. Mungkin ditahan-tahannya,” kata Halimah

Kini, Jannah dan Halimah kelimpungan untuk memulangkan jenazah keluarganya itu. Sebab, sedari Ahmad meninggal hingga saat ini sudah 40 harian. Keluarganya diminta memberikan keputusan akhir pada Minggu, 23 Juni 2024 besok, mengenai pemakaman kakaknya itu akan dikebumikan di Kamboja atau dipulangkan ke Indonesia.

“Kami terkendala biaya. Untuk pemulangan butuh Rp124 juta. Jadi kalau lewat Senin, dimakamkan di sana. Biaya nya pun sama berat bagi kami, Rp52 juta,”ucap adik Ahmad tersebut.

Halimah yang sudah berkeluarga dan menetap di Cilegon, Provinsi Banten, mengaku sejak sang kakak meninggal, harus bolak balik ke Provinsi Lampung. Dia terus berupaya menenangkan kesedihan hati sang bunda. Sekaligus berupaya memproses pemulangan jenazah Ahmad ke Indonesia.

Halimah menyadari, kepergian Ahmad ke Kamboja menggunakan visa kunjungan, bukan sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI). Namun, dia dan keluarga nya hanya bisa mengaharapkan bantuan dari pemerintah daerah, pemerintah provinsi dan Presiden.

Meski begitu, dia mengaku telah berupaya untuk menemui Bupati Lampung Selatan, Gubernur Lampung, bahkan berupaya menemui Presiden RI Joko Widodo di istana negara, namun semua hasilnya nihil.

“Ibu setiap hari menangis. Kemanalah saya harus memohon bantuan. Pak Bupati Lampung Selatan, Pak Gubernur Lampung, dan Pak Presiden, tolong bantu pemulangan jenazah keluarga kami. Abang juga ditipu oleh temannya. Ini (Sabtu pagi), saya lagi upaya bertemu Pak Nanang Ermanto. Semalam sudah ke rumah beliau, tapi tidak ketemu. Informasinya hari ini ada bedah rumah di Sidomulyo. Saya akan kesana,” kata Halimah


(Ard)

Kami hadir di Google News
Dan jangan lupa ikuti Saluran WA

Iklan

Advertisement
Advertisement

Advertisement
Advertisement



Advertisement


Advertisement
Advertisement

iklan
Advertisement

iklan
Advertisement
Advertisement
iklan
Advertisement