![]() |
Ilustrasi DPR RI Poto By Menpan.go.id |
JAKARTA | Suarana.com - Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta, menyebut penjelasan Kominfo dan BSSN terkait peretasan di Pusat Data Nasional (PDN) tidak masuk akal dan menyayangkan sikap mereka yang tidak terbuka saat rapat kerja dengan Komisi I DPR pada Kamis (27/6).
"Penjelasannya tidak ada yang masuk akal. Jadi Pak Menkominfo dan Kepala BSSN menjelaskan kepada Komisi I dengan asumsi enggak ada yang tahu persoalannya," jelas Sukamta dalam diskusi publik, dikutip CNN Sabtu (29/6).
Sukamta menilai bahwa jika seluruh data yang teretas dari PDN dimiliki oleh pihak tertentu, Indonesia sudah kalah lebih dahulu dalam perang siber. "Kalau data ini sudah diakuisisi suatu negara, bisa dipahami pola budaya, kapasitas keamanan, pertahanan, keuangan, ekonomi, perilaku WNI," ujarnya. "Saya kira ini akan berimbas kepada keamanan nasional. Saya mengatakan perang siber sudah dimulai dan kita sudah kalah dalam perang ini," imbuhnya.
Sebelumnya, PDN lumpuh karena serangan kelompok peretas Lockbit 3.0 sejak 20 Juni. Pusat data di Surabaya ini diserang dengan modus ransomware, di mana peretas meminta tebusan Rp131 miliar untuk pengembalian data. Namun, pemerintah menolak membayar tebusan tersebut.
Dalam rapat bersama Komisi I DPR, BSSN menyatakan masih melakukan identifikasi forensik untuk menentukan dampak dari peretasan PDN.
(*)
Sumber : CNN Indonesia
Kami hadir di Google News
Dan jangan lupa ikuti Saluran WA
Dan jangan lupa ikuti Saluran WA