DAERAH
KESEHATAN
NEWS
PALI
0
Manajemen RSUD Talang Ubi Kabupaten Pali Klarifikasi Kontroversi Golongan Darah, Prosedur Transfusi Darah untuk Keselamatan Pasien
Poto RSUD Talang Ubi |
PALI | Suarana.com - Dalam menghadapi kontroversi terkait diskrepansi golongan darah, Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Talang Ubi Kabupaten Pali memberikan klarifikasi yang penting untuk dipahami. Sebelumnya keluarga pasien dari Desa Suka Maju, Dusun III, EMI KASI, telah menyampaikan kekecewaan atas pengalaman mereka di RSUD tersebut.
Namun, manajemen RSUD Talang Ubi menegaskan bahwa dalam pemeriksaan golongan darah, meskipun diskrepansi bisa terjadi, kejadian tersebut sangatlah jarang.
"Pada pemeriksaan golongan darah bisa terjadi diskrepansi golongan darah bagi sebagian pasien yg memeriksakan golongan darah, akan tetapi kejadian diskrepansi tersebut sangatlah kecil/jarang," tuturnya, Pada Wartawan Suarana.com hari senen (6/5/2024) di Aula di RSUD Talang Ubi.
Diskrepansi golongan darah adalah perbedaan hasil pemeriksaan golongan darah dengan golongan darah pasien yg sebenarnya.
Menurutnya, Hal ini dapat terjadi dikarenakan beberapa faktor penyebab, diantaranya bisa disebabkan oleh penyakit tertentu dan bisa disebabkan oleh karena reaksi antigen-antibodi pada permukaan eritrosit yang lemah/kurang kuat pada saat pemeriksaan golongan darah sehingga pada pemeriksaan golongan darah terjadi perbedaan hasil.
Maka dari itu untuk prosedur trasfusi darah bagi pasien yg membutuhkan darah diperlukan rangkaian prosedur pemeriksaan sebelum dilakukan transfusi darah untuk meminimalisir efek tidak diinginkan pada transfusi darah.
"Prosedur tersebut dimulai dengan pemeriksaan awal golongan darah pasien yg akan mendapatkan trasfusi darah, kemudian dilakukan pemeriksaan awal golongan darah pendonor, setelah didapatkan darah donor yg akan ditransfusikan, kemudian dilakukan konfirmasi pemeriksaan ulang golongan darah donor yg sudah siap untuk ditransfusikan dan darah pasien yg akan mendapatkan transfusi, setelah dipastikan mempunyai golongan darah yg sama, selanjutnya dilakukan pemeriksaan skrining penyakit yg ada pada darah donor", tambahnya.
Dan terakhir dilakukan pemeriksaan uji silang serasi/crossmatch darah pasien dengan darah donor untuk melihat kecocokan antara darah donor dengan darah pasien untuk mencegah terjadinya aglutinasi/penggumpalan darah pada saat ditrasfusikan kedalam tubuh pasien.
Dari rangkaian pemeriksaan awal golongan darah sampai darah ditransfusikan ke pasien bisa saja didapatkan diskrepansi golongan darah dan dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan ulang golongan darah pasien dan darah donor.
"Pemeriksaan golongan darah awal dengan pemeriksaan golongan darah lanjutan pada prosedur pemeriksaan transfusi darah. Sehingga diperlukan pemeriksaan konfirmasi golongan darah utk memastikan golongan darah pasien dan golongan darah donor yg sebenarnya", tandasnya.
Setelah golongan darah pasien dan golongan darah donor dipastikan benar² sama, skrining penyakit pada darah donor negatif dan uji silang serasi/crossmatch cocok, barulah darah dinyatakan siap untuk ditransfusikan kepasien.
Via
DAERAH