Redmiller Experience di Grey Art Gallery Jalan Braga Bandung Bertema Behind Those Eyes by Peter Rhian Gunawan
Suarajabarbandungraya/Bandung - Pembukaan sekaligus Press Conference Pameran Redmiller Experience: Behind Those Eyes telah berlangsung pada Jumat, (2/6/2023), di Grey Art Gallery jalan Braga No.47 Kota Bandung.
Hadir dalam pembukaan, Jajaran Direksi Grey Art Gallery, Perwakilan Hotel G.H. Universal, Pengamat Seni Jim Supangkat, Perwakilan Museum Of Toys, Kolektor, dan awak Media.
Grey Art Gallery merupakan galeri yang sering menampilkan karya-karya artis kontemporer di Bandung dan terpilih oleh Seniman Peter Rhian Gunawan sebagai lokasi pameran Redmiller Experience: Behind Those Eyes yang merupakan gagasan konsep seniman dibalik pembuatan wahana ini sebagai pencipta karakter Redmiller Blood.
Dalam Behind Those Eyes, Peter berkolaborasi dengan Sundea Salamatahari sebagai penulis yang menghasilkan karya mengenai isu sosial dalam medium lukisan, instalasi neon art, sketsa, performans, hingga teks-teks yang mengandung pernyataan atau konsep sebagai karya seni yang kemudian dipamerkan di Grey Art Gallery. Dan juga memperkenalkan seniman muda Audreysha Zalfa dan Peter Rhian sendiri merupakan seniman internasional telah berpameran ditingkat nasional dan internasional, di antaranya di Shanghai, Hongkong, New York, Australia dan Gangnam.
Perlu digarisbawahi Behind Those Eyes menjadi wahana experience pertama di kota Bandung yang memadukan unsur seni dan permainan cahaya warna-warni neon hingga efek yang muncul akan memanjakan mata dan merupakan perhelatan experience pertama Peter Rhian Gunawan sebagai seniman internasional di kota kelahirannya Bandung.
Pengamat seni Jim Supangkat yang juga korator seni dalam sambutannya mengatakan bahwa sejak lama para desainer grafis telah menjadi budak industri, "Dan perlu disadari bahwa selain menghasilkan kemajuan dalam bidang penjualan, desain grafis juga telah menimbulkan efek yang sangat berbahaya," kata Jim.
Jim mengungkapkan bahwa keindahan yang ditimbulkan akibat kemasan desain grafis membuat orang tidak memiliki karekter dan pendirian karena akan terus berpindah dari keindahan desain yang satu ke desain yang lainnya."Dalam pameran ini terlihat Peter Rhian Gunawan mencoba keluar dari kebiasaan di dunia Graphic Design, dan Peter tidak lagi dijajah oleh keindahan yang ada disekitarnya, dan menjadi kepribadian yang baru," ujarnya.
Semua karya seni dan art toysnya berpusat pada karakter Redmiller Blood, sesosok makhluk berambut merah yang menggemaskan, namun selalu terlihat sedih dan meneteskan air mata dengan warna pelangi dan sebagai tokoh sentral dari perjalanan experience hasil riset selama 5 tahun oleh seniman Peter Rhian Gunawan yang tertarik dengan isu sosial yang berhubungan dengan manusia.
Behind Those Eyes sendiri merupakan sebuah wahana perjalanan yang mengangkat tema tentang bagaimana seseorang dapat menggunakan topeng yang berbeda-beda di lingkungan yang ditempatinya dengan maksud agar diterima oleh lingkungannya tersebut.
Hal ini terutama terjadi di lingkungan hustle culture yang banyak terjadi di perkotaan dengan tuntutan pekerjaan yang tinggi.
Keadaan ini diperkuat efeknya dengan sistem kapitalis yang menggadang-gadang kesuksesan sebagai ukuran keberhasilan hidup seseorang sehingga warna-warni gemerlap dari kesuksesan tersebut menjadi sebuah standar yang dirasa memang wajar dikejar dalam hidup. Sayangnya, dalam proses mengejar standar tersebut, banyak anak muda yang rela mengorbankan identitas aslinya dengan menggunakan topeng yang dirasa perlu untuk mencapai pencapaian tersebut.
Akibatnya, banyak anak muda yang kesehatan mentalnya terganggu dikarenakan dia tidak menjadi dirinya sendiri sehingga mengalami kelelahan mental dan Grey Art Gallery sangat mendukung program kreatif ini sesuai dengan misinya untuk mendorong majunya perekonomian kreatif dan terbentuknya komunitas seni yang bertumbuh kondusif.
Hal ini terutama terjadi dikarenakan oleh tuntutan pergaulan di mana dia berada.
Melalui Behind Those Eyes, pengunjung diajak untuk menikmati experience yang menyenangkan dengan menelusuri warna warni neon yang indah yang diharapkan bisa meningkatkan awareness tentang pentingnya kita dalam menjaga kesehatan mental kita dengan menyuguhkan hasil-hasil penafsiran Peter yang berkolaborasi dengan Sundea Salamatahari mengenai isu sosial tersebut dalam medium lukisan, instalasi neon art, sketsa, performans, hingga teks-teks yang mengandung pernyataan atau konsep sebagai karya seni yang kemudian dipamerkan di Grey Art Gallery.
Secara khusus dapat dikatakan pameran ini ingin mengajak anak muda untuk merefleksikan kembali mengenai jati diri mereka, merefleksikan kembali mengenai apa yang penting dan kurang penting dalam perjalanan hidup mereka, terutama dalam lingkungan society di mana mereka tinggal.
Peter Rhian Gunawan di sela-sela pameran memaparka, Redmiller merefleksikan kita sebagai manusia, "Bunga yang saya lukis menggambarkan society yang terkadang dianggap ideal, padahal menghilangkan karakter kita," ujarnya.
Peter mengungkapkan dirinya saat ini sudah bergabung dalam Agency di Asia yang biasa menangani merek Adidas dan Nike, dan dirinya bekerjasama untuk Graphic Design.
"Dalam waktu dekat saya akan pameran di Bali, dan di bulan Oktober 2023 saya akan pameran di Singapura," pungkas Peter Rhian Gunawan.
Behind Those Eyes direncanakan diadakan selama dua setengah bulan, yang juga akan diisi oleh program-program kreatif, di antaranya program open call kegiatan mini pameran, seminar dan workshop-workshop menarik seputar seni.*suarajabarbandungraya/Bans